sejarah 1


Sejarah=Antropologi ?

Ilmu Sejarah dan Antropologi

Ilmu Sejarah dan Antropologi memiliki
hubungan yang cukup erat. Diantara keduanya ada beberapa kesamaan dan perbedaan
yang cukup jelas tersirat. Kedua hal tersebut dapat diketahui bila melihat
seluruh bagian ilmu Antropologi dan Sejarah.Cara semacam itu diperlukan karena
dalam ilmu Sejarah, Antropologi tidak dijelaskan sebagai asal muasal ilmu
tersebut dan dalam ilmu Antropolgi, ilmu Sejarah tidak mendapatkan tempat yang
khusus ataupun menjadi pedoman dalam penelitian antropologi. Oleh karena itu ,
penelusuran yang mendalam mutlak diperlukan untuk mengetahui ikatan antara ilmu
Antropologi dan Sejarah.

Apakah Ilmu Sejarah
Kata Sejarah berasal dari beragam bahasa.
Dalam bahasa Arab, kata Sejarah berarti Sjaratun yang artinya pohon. Menurut
bahasa Inggris, Sejarah berasal dari kata History yang artinya masa lalu.
Apabila diartikan menurut keduanya maka Sejarah berarti pengalaman masa
lalu.Pengalaman yang dimadsuk adalah peristiwa-peristiwa dalam ingatan manusia.
Berbagai peristiwa yang dialami seorang manusia di masa lalu merupakan asset
berharga bagi Sejarah untuk mencapai tujuan keilmuannya.Tanpa manusia dan
kemampuan menuangkan ingatannya , ilmu Sejarah tidak dapat menemukan titik
terang pada setiap aktvitivitas penelitiannya.
Manusia adalah unsur utama yang menjadi
perhatian para sejarahwan. Beragam aspek sosial, politik, ekonomi, maupun
geografis yang tercakup dalam kehidupan manusia menjadi bahan kajian seorang
sejarahwan. Penulisan sebuah karya sejarah yang benar akan memperlihatkan
manusia sebagai subyek dalam tiap narasi. Meskipun tidak menunjukkan
keseluruhan dimensi kehidupan manusia tapi sejarah tetap menjadi ilmu yang
mengutamakan manusia.
Dalam merekonstruksi masa lalu, ilmu
Sejarah mengenal adanya metode sejarah. Metode ini digunakan oleh sejarahwan
agar mampu merangkai dan menulis berbagai peristiwa di masa lalu secara
sistematis , kronologis, dan obyektif. Hal demikian dilakukan dengan
mengumpulkan, mengevaluasi, menverifikasi, serta mensitesiskan bukti-bukti
untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.Metode sejarah
merupakan kaidah dalam ilmu sejarah yang harus dipatuhi oleh sejarahwan.
Berbagai aturan serta pengertian di kaidah tersebut menjadi
prinsip untuk menulis sebuah karya sejarah yang benar dan ilmiah.

Sekilas Tentang Ilmu Antropologi
Kata Antropologi berasal dari dua kata
yaitu anthropos dan logos. Anthropos berarti manusia dan logos berarti ilmu.
Menurut arti keduanya, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia. Ilmu ini
bertujuan mamahami manusia dengan segala permasalahannya dan mencoba untuk
mengerti gambaran eksistensi manusia dari masa ke masa. Untuk itulah dalam
setiap generalisasi dan sintesis , para Antropolog (orang yang mendalami ilmu
antropologi) tidak pernah berhenti menjelaskan manusia dan perilakunya agar
diperoleh pemahaman yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
Antropologi pada awalnya disebut dengan
etnologi. Etnologi berarti ilmu yang mempelajari kebudayaan manusia. Etnologi
mulai berkembang di Eropa pada abad ke 16. Ilmu ini diciptakan dari kebiasaan
mencatat para petualang Eropa yang menjelajahi benua Asia dan Afrika.Memasuki
abad ke-20, Etnologi mulai berganti nama menjadi Antropologi. Ilmu Antropologi
ini sendiri terbagi-bagi menjadi Antropologi fisik dan Antropologi kebudayaan.
Keduanya tidak mengganti kedudukan manusia sebagai obyek.Akan tetapi, dalam
generalisasinya, baik Antropologi fisik dan budaya memiliki perbedaan yang
cukup jelas.
Antropologi fisik adalah ilmu bagian
Antropologi yang mempelajari manusia sebagai mahluk biologis secara sistematis.
Titik perhatian ilmu Antropolgi ialah manusia sebagai organisme biologis.
Antropologi fisik terbagi dalam dua jenis yaitu Paleoantropologi dan
Somatologi. Keduanya menitik beratkan kajian pada fisik manusia namun tetap
memiliki perbedaan pada arti dan ruang lingkup permasalahannya. Dalam
mempelajari asal usul manusia, Paleoantropologi menggunakan berbagai sisa
peninggalan manusia purba yang berasal dari jaman kuno. Hal tersebut berbeda
dengan Somatologi yang menekankan pada sumber-sumber tertulis dan hasil-hasil
penelitian terbaru untuk mengetahui jenis ras manusia di dunia.
Selain Antropologi fisik juga terdapat
jenis Antropologi budaya. Antropologi budaya adalah cabang ilmu Antropologi
yang mempelajari manusia sebagai mahluk sosial, yaitu manusia yang hidup dalam
kelompok masyarakat dan mendukung serta mengembangkan kebudayaan demi
kelangsungan hidupnya. Antropologi budaya juga mempelajari bagaimana manusia
mampu berkebudayaan dan mengembangkan kebudayaannya sepanjang masa.

Keterkaitan Ilmu Antropologi dengan Ilmu Sejarah
Integritas manusia sebagai obyek maupun
subyek dalam ilmu Antropologi dan Sejarah begitu kuat dan tidak terpisahkan.
Hal demikian menandai adanya hubungan antara kedua disiplin ilmu tersebut.
Hubungan ini memiliki perbedaan menurut paradigma yang berkembang pada
masing-masing ilmu. Pada ilmu Sejarah manusia memang menjadi perhatian namun
bukan berarti Antropologi mendominasi didalamnya. Ini dikarenakan prinsip serta metode pada ilmu Sejarah
sangat berbeda dengan ilmu Antropologi. Akan tetapi, dalam menjelaskan
permasalahan, ilmu Sejarah tetap mengedepankan manusia sebagai subyeknya sama
seperti Antropologi.
Dalam ilmu Sejarah , ilmu Antropologi
biasanya hanya digunakan sebagai pendekatan saja. Akan tetapi, dengan
menerapkan teori serta konsep Antropologi dalam menulis karya Sejarah,
sejarahwan akan memperoleh sebuah karya tulis yang komprehensif dan detail
dalam tiap gambarannya. Dengan demikian penulisan sebuah karya ilmu Sejarah
dapat dimajukan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Kuntowijoyo dalam bukunya
metodologi sejarah yang menyatakan bahwa ilmu sejarah dapat dimajukan dengan
mengubah filsafatnya, teorinya, metodologinya, dan metodenya.
Penggunaan ilmu Antropologi sebagai pendekatan dalam ilmu Sejarah
diantaranya dilakukan pada tahun 1970-an oleh Emanuele Le roy Ladurie
(sejarahwan Perancis) dengan karyanya Motallou dan Carlo Girreburg (sejarahwan
Italia) dengan karyanya The Chese and The Worms.Secara garis besar. Kedua karya
tersebut mengkhususkan analisa sumber dan permasalahan berdasarkan keyakinan
dalam ilmu Antropologi.Dengan demikian, kemunculan dua buku milik sejarahwan
tersebut semakin menguatkan bukti lainnya yang sama dalam menggunakan
pendekatan Antropologi sebagai pendekatan dalam menulis sebuah karya
Sejarah. 
Permasalahan-permasalahan Sejarah yang
memerlukan pendekatan ilmu Antropologi  tertuang dalam lembaga-lembaga di masyarakat,
pranata, sistem-sistem, dan kebudayaan . Aspek-aspek tersebut terungkap di satu
obyek yang sama yaitu artfact, sociofact, dan mentifact. Dengan demikian, ilmu
Antropologi sangat membantu sejarahwan untuk menguraikan dan memperoleh data
yang diperlukan. Ketiga fakta tersebut dapat diperoleh dengan mengandalkan
hasil-hasil penelitian Antropologi.

Kesimpulan
Ilmu sejarah dan Antropologi adalah dua
jenis ilmu yang berbeda. Ketidaksamaan diantara keduanya terlihat jelas dalam
ruang lingkup permasalahan, metode penelitian, sampai dengan generalisasi
permasalahan. Meskipun begitu bukan berarti tidak terdapat persamaan diantara
keduanya. Kecocokan antara ilmu Antropologi dan Sejarah terletak dalam
penempatan manusia sebagai obyek dan subyek kajiannya. Baik ilmu Sejarah maupun
Antropologi tidak lepas dari keberadaan manusia. Keduanya menghargai manusia
sebagai unsur utama dalam setiap penelitian.

Daftar Pustaka
Kartodirjo, Sartono.1992.Pendekatan Ilmu sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Kosim,E.1988.Metode
Sejarah :Asas dan Proses
.Bandung :Fakultas Sastra 
             Unviersitas Padjadjaran
Kuntowijoyo.1994.Metodologi Sejarah.Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya
Suhandi, Agraha.2004.Pokok-Pokok Antropologi : Suatu Pengantar.Bandung: 
             Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran

0 komentar:

Posting Komentar