Filum Arthopoda

Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter.


1) Ciri-ciri filum Arthropoda

Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka. Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki seribu, udang, lalat / laler, kecoa. Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam.


Hewan arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya bersegmen. Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon). Ketebalan kutikula sangan bervariasi, tergantung dari spesies hewannya. Kutikula dihasilkan oleh epidermis yang terdiri atas protein dan lapisan kitin. Pada waktu serangga mengadakan pertumbuhan, kutikula akan mengalami pengelupasan. Kutikula berfungsi melindungi tubuh bagian dalam, memberi bentuk pada tubuh serangga dan dapat menjadi tempat melekatnya otot, terutama yang berhubungan dengan alat gerak. Otot serangga merupakan otot serat lintang yang susunannya sangat kompleks. Otot ini diperlukan untuk melakukan gerakan yang cepat.

Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen. Pada laba-laba dan udang, kepala dan dadanya bersatu membentuk sefalotoraks, tetapi ada juga spesies yang sulit dibedakan antara kepala, toraks, dan abdomennya, seperti pada lipan. Pada tiap-tiap segmen tubuh ada yang dilengkapi alat gerak dan ada juga yang tidak dilengkapi alat gerak. Hewan arthropoda memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata, penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium. Tingkat perkembangannya sesuai dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya.


Sitem peredaran darah terdiri atas jantung di bagian dorsal. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka yang tidak memiliki kapiler darah. Jantung berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh. Hewan arthropoda yang hidup di air ada yang bernapas dengan menggunakan insang, sistem trakea, paru-paru buku, atau pada beberapa spesies melalui permukaan tubuh. Sistem ekskresi menggunakan saluran malpighi. Sistem saraf dinamakan sistem saraf tangga tali karena terdiri atas dua ganglion dorsal yang memiliki dua saraf tepi. Setiap saraf trepi dihubungkan oleh saraf melintang sehingga merupakan tangga tali. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, usus, dan anus. Mulut ada yang berfungsi untuk menjilat seperti pada lalat, menusuk dan menghisap seperti pada nyamuk, serta menggigit seperti pada semut. Anggota filum arthropoda dapat dibedakan menjadi hewan jantan dan betina. Fertilisasi arthropoda terjadi secara internal. Telur banyak mengandung kuning telur yang tertutup oleh cangkang. Hewan arthropoda ada yang mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang tidak bermetamorfosis.


Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur.

Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah. Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput.

2) Klasifikasi filum Arthropoda

Filum arthropoda dibagi menjadi empat kelas, yaitu Crustcea, Arachnida, Insecta, dan Myriapoda (Chilopoda dan Diplopoda).

Perbedaan Empat kelas Arthropoda:

Ciri – ciri

Crustacea

Arachnida

Myriapoda

Insecta

Chilopoda

Diplopoda

Pembagian Tubuh

Kepala dada (sefalothoraks) dan abdomen

Sefalothoraks dan abdomen

Kepala dan abdomen (perut) yang gepeng

Kepala dan abdomen, bentuknya silindris

Kepala, dada dan perut


Jumlah kaki

Sepasang pada setiap ruas (5 pasang pada dada)

Tiga pasang pada dada

Tiap ruas terdapat sepasang kaki

Tiap ruas terdapat dua pasang kaki

3 pasang

Sayap

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Ada 1 atau 2 pasang

Jumlah antena

2 pasang

Tidak ada

1 pasang

1 pasang

1 pasang

Alat respirasi

Insang dan permukaan tubuh

Paru – paru buku

Trakea

Trakea

Trakea

Habitat

Air tawar dan laut

Darat

Darat

Darat

Darat


1. Kelas Crustacea

Pada umumnya, anggota kelas Crustacea memiliki kerapas yaitu gabungan cangkang kepala dan dada. Kelas tersebut memiliki alat ekskresi berupa kelenjar hijau. Di bawah ini adalah uraian bagian-bagian tubuh dan system kehidupan pada Crustacea .

Bagian tubuh

Keterangan

Kepala-dada (sefalotoraks)

Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian pokok, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan bdan belakang atau perut (abdomen). Setiap ruas tubuhnya terdiri atas sepasang kaki. Pada bagian perut (abdomen) terdapat 5 pasang kaki renang. Pada kepala-dada bagian depan terdapat sepasang antenna (sungut), sepasang rahang atas (maksila). Di bagian kepala dada juga ada 5 pasang kaki yang terdiri atas 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan.

Bagian kepala-dada dilindungi oleh kulit keras seperti tameng yang disebut karapas. Pada udang, ujung kerapas memiliki tonjolan runcing bergerigi. Sedangkan pada kepiting, karapas tidak memiliki tonjolan seperti itu. Di bagian anterior terdapat sepasang mata majemuk yang bertangkai. Mata majemuk ini dapat digerak-gerakkan.

Badan belakang (abdomen)

Badan belakang (abdomen) pada udnag melengkung diakhiri dengan ekor. Di setiap ruas badan belakang terdapat sepasang kaki renang. Pada kepiting, badan belakang terlipat di bawah kepala-dada. Selain untuk berenang, pada udang betina kaki-kaki ini juga digunakan untuk menyimpan telur-telurnya.

System pencernaan dan system pengeluaran (ekskresi)

System pencernaan makanan Crustacea berupa saluran yang dimulai dari mulut di bagian depan (anterior) sampai anus di bagian belakang (posterior). Urutannya adalah mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus, dan anus. Hati (hepar) terletak di dekat lambung. Sisa-sisa metabolism tubuh diekskresikan lewat kelenjar hijau.

System saraf dan indra

System saraf Crustacea merupakan susunan saraf tangga tali. Ganglion kepala yaitu otak, berhubungan dengan mata (indra penglihat), antena (indra peraba), dan indra keseimbangan (statosista). Di dalam statosista terdapat batu keseimbangan (statolit). Indra keseimbangan terdapat di dekat pangkal antena, digunakan untuk menjaga keseimbangan ketika berenang di dalam air.

System pernafasan dan system sirkulasi

Crustacean bernafas dengan yang umumnya melekat pada anggota tubuh. Oksigen berdifusi dari air masuk ke pembuluh darah insang. Sebaliknya, CO berdifusi dari dari pembuluh darah di insang menuju ke air. Oksigen diangkut oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah. Oleh karena itu, system peredarannya disebut predaran darah terbuka. Crustacean memiliki sebuah jantung untuk memompa darah. Darah mengandung pigmen respirasi berupa hemosianin atau hemoglobin.

System reproduksi

Crustacea bersifat diesis (ada jantan dan ada betina), tidak ada yang hermafrodit. Pembuahan (fertilisasi internal) berlangsung di dalam tubuh hewan betina. Telur yang berisi zigot menetas menjadi larva. Larva tumbuh menjadi dewasa melalui pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali.

Struktur dalam Crustacea

Crustacea yang tubuhnya berukuran besar dikelompokkkan dalam Malacostraca, sedangkan yang tubuhnya berukuran kecil dikelompokkan dalam Entomostraca. Crustacea atau kelompok udang mempunyai anggota yang sebagian hidup di air hanya sedikit yang hidup di darat. Contoh Crustacea adalah udang, kepiting, dan yuyu.

Subkelas Entomostraca

Pada umumnya Entomostraca adalah penyusun zooplankton di perairan. Zooplankton adalah hewan-hewan kecil yang melayang-layang di dalam air yang melayang-layang dan merupakan bahan makanan bagi ikan atau organisme air yang lebih besar.

1) Branchiopoda

Branchiopoda bertubuh pucat dan transparan (tembus cahaya). Ukuran tubuhnya 0,25 mm hingga 10 cm. Hewan ini bergerak dengan antenanya. Branchiopoda hidup sebagai zooplankton di laut dan di air tawar.

Contohnya, Daphnia sp. Dan Assellus aquaticus.

Contoh : Branchiopoda

2) Ostracoda

Hewan ini berukuran satu sampai beberapa millimeter dan hidup di laut sebagai zooplankton. Alat geraknya berupa antenna. Anggota Ostracoda yang sudah dikenal ± 200 jenis, misalnya Gammarus sp.

Contoh Ostracoda

3) Copepoda

Segmentasi Copepoda jelas terlihat dan mudah dibedakan antara sefalotoraks dengan abdomennya. Bagian anterior lebih lebar dan lebih besar, sedangkan bagian posteriornya agak sempit. Hewan ini berjenis kalamin satu (diesis), yang jantan lebih kecil daripada betinanya. Individu betina memiliki sepasang kantong telur. Lrava Copepoda, yang disebut nauplius, mengalami ekdisis (pergantian kulit) menjadi metanauplius yang ditandai dengan tumbuhnya duri-duri dan segmentasi.

Copepoda merupakan ordo terbesar di antara Entomostraca, ±4.500 jenis. Hewan ini hidup sebagai parasit pada insang dan sirip ikan laut maupun ikan air tawar. Pada umumnya, Copepoda tidak mempunyai mulut dan menyerap makanan langsung dari inangnya.

Copepoda yang hidup bebas di tanah menempati tempat-tempat yang lembap. Jenis-jenis Copepoda tanah memiliki antenna (sungut) yang lebih pendek daripada Copepoda yang hidup di air.

Salah satu contoh Copepoda adalah Lernaea cyprinaceae. Tubuhnya terdiri dari kepala dada (sefalotoraks) dan abdomen. Cara hidup hewan ini, biasanya individu betina dewasa, melekatkan diri pada kulit inang dengan “tanduk kepala” dan bagian posterior tubuh dewasa tergantung. Oleh karena bentuk kepalanya memanjang dan menonjol maka spesies dari genus Lernaea umumnya dikenal sebagai “ cacing jangkar “ (anchor worms).

Arthopoda

Contoh Copepoda

4) Cirripedia

Hewan ini hidup di laut dengan berbagai cara, seperti menempel pada batu-batuan, melekat di dasar kapal atau perahu, atau mengapung di permukaan laut. Ada pula yang hidup sebagai parasit pada ikan paus, kura-kura, dan hewan-hewan lainnya. Pada tahun 1830, setelah tingkat larvanya dikenal orang, Cirripedia dimasukkan ke dalam golongan Crustacea. Sebelumnya Cirripedia diduga termasuk Moluska, karena bentuk tubuhnya seperti kerang. Kini telah dikenal ±800 jenis Cirripedia, misalnya Lepas.

Arthopoda


Gambar . Bernakel
. Contoh Cirripedia

Subkelas Malacostraca

Tubuh Malacostraca pada umumnya terdiri atas 14 segmen. Delapan segmen depan merupakan sefalotoraks, sedangkan enam segmen belakang membentuk abdomen. Subkelas Malacostraca terdiri atas tiga ordo, yaitu Decapoda, Stomatopoda, dan Isopoda.

a) Ordo Decapoda

Disebut Decapoda karena berkaki sepuluh. Hewan-hewan golongan ini mempunyai 5 pasang anggota gerak pada segmen dada sebagai kaki. Tiga pasang anggota gerak paling depan mengalami perubahan fingsi sebagai rahang.

Decapoda yang telah dikenal ± 8.500 jenis, contohnya udang, ketam, dan kepiting atau rajungan. Segmentasi tubuh berupa sefalotoraks ( segmen kepala dan dada yang menyatu ) dan abdomen. Jumlah segmen perut 6 buah dan berakhir dengan ekor. Hewan ini mempunyai karapaks yang melindungi sefalotoraks, di sebelah muka tengah sefalotoraks terdapat bagian yang runcing disebut rostum. Ruangan yang terletak di antara abdomen dan sefalotoraks merupakan tempatpenyimpanan telur. Bagian luar tubuh udang tertutup oleh rangka keras yang mengandung kitin. Beberapa contoh Decapoda :

  • Udang
    1. Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
    2. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan payau.
    3. Cambarus virilis (udang air tawar)
    4. Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
    5. Palaemon carcinus (udang sotong)
  • Ketam
    1. Portunus sexdentatus (kepiting)
    2. Neptunus peligicus (rajungan)/Pagurus sp.
    3. Parathelpusa maculata (yuyu)
    4. Scylla serrata (kepiting)
    5. Birgus latro (ketam kenari)

ArthopodaPerhatikan gambar berikut ini!

Gambar 8. Kelompok Malakostraca

b) Ordo Stomatopa.

Stomatopoda pada umumnya berwarna menyolok dan bentuk tubuhnya mirip dengan belalang sembah. Hewan ini mempunyai cangkang luar berupa karapaks yang menyatu dengan dua segmen dada yang paling depan. Ordo Stomatosopoda menyerupai balalang sehingga sering disebut udang belalang. Dua kaki rahangnya panjang dan besar yang berguna untuk menerkam mangsa. Habitat hewan ini di laut.

c) Ordo Isopoda.

Para pakar biologi telah mengenal ± 4.000 jenis Isopoda yang hidup di berbagai tempat, seperti di laut, di air tawar, maupun di darat. Pada umumnya Isopoda tanah dapat menggulung seperti tringgiling. Kutu kayu yang merupakan Isopoda air laut amat merugikan manusia karena membuat lubag-lubang pada galangan kapal atau perahu. Isopoda air tawar biasanya hidup sebagai parasit ikan.

Arthopoda
Gambar . Kutu Perahu

Peran Crustacea bagi kehidupan manusia

Berbagai Crustacea menguntungkan manusia dalam beberapa bidang seperti berikut ini.

· Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misalnya udang, lobster, dan kepiting.

· Bidang ekologi : Entomostraca yang berperan sebagai zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misalnya anggota Branchiopoda, Ostracoda, dan Copepoda.

Selain menguntungkan, ada beberapa Crustucea yang merugikan, antara lain :

· Merusak galangan kapal (perahu), misalnya anggota Isopoda

· Parasit pada ikan, kura-kura, dan sebagainya, misalnya anggota Cirripedia dan Copepoda.

· Merusak pematang sawah atau saluran irigasi, misalnya ketam.

2. Kelas Arachnoidea

Arachnida berasal dari kata arachne, artinya laba-laba. Anggota kelas arachnida meliputi kala, laba-laba, tungau , dan caplak. Kebanyakan dari hawan ini bersifat parasit dan merugika manusia, hewan, tumbuhan. Arachnida bersifat karnivor sekaligus predator. Arachnida pada umumnya hidup di darat (tanah).

1. Ciri umum Arachnida

1. Tubuh terdiri atas sefalotaraks (kepala dan dada) dan abdomen (perut)

2. Memiliki empat pasang kaki padi bagian sefalotoraks. Bagian abdomen tidak memiliki kaki

3. Memiliki dua pasang alat mulu, yaitu sebagai berikut :

a. Sepasang kelisera, bentuknya seperti gunting atau catut yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsanya

b. Sepasang pedipalus, bentuknya seperti kaki dan pada ujungnya terdapat cakr. Pedipalus tersebut berfungsi untuk menangkap dan memegang mangsanya.

4. Hidup di darat, ada yang hidup sebagai parasit

5. Memiliki delapan mata. Tidak memilki antenna

6. Alat pernapasannya berupa paru-paru buku

7. Alat eksresinya berupa malpigi

8. Alat pencernaan dimulai dari mulut sampai anus

9. Sistem sarafnya dengan ganglion orak dan simpul saraf yang terjulur ke seluruh tubuh

10. Jenis kelamin terpisah dan pembuahan secara internal

07-laba-laba.jpg

2. Klasifikasi Arachnida

Arachnida dibagi menjadi 3 prdo yaitu: Scorpionidae, Arachnida, dan Acarina.

a. Ordo Scorpionidae, contohnya kalajengking. Kalajengking hidup di tanah. Pada sinag hari biasanya bersembunyi di bawah batu dan pada malam hari mencari mangsa.

Tubuh kalajengking terdiri atas kepala, dada, dan abdomen. Kepala dada pendek mempunyai kaki dan 1-6 pasang mata. Abdomen bersegmen, terdiri atas proabdomen dan pos abdomen. Pos abdomen seperti ekor dan mempunyai alat sengat.

Makanan kalajengking terutama serangga dan labah-labah. Mangsa dicengkram dengan pedipalpus (alat capit) dan dicabik dengan keliser. Kemudian ekor dilengkungkan melalui atas tubuhnya hingga menyentuh mangsanya. Setelah itu racun dikeluarkan ke daerah luka agar masuk ke dalam darah untuk melumpuhkan musuh atau mangsanya.

Bulu-bulu kakinya berfungsi menangkap getaran tanah atau pasir sehingga hewan ini mengetahui letak mangsanya.

Kalajengking betina membawa anak-anaknya di punggungnya sampai mengalami pergantian kulit (molting) satu kali.

Contohnya:

· Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)

· Ketonggeng (Buthus)

Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri.

KALAJENGKING.jpgscorpion_1077-01.jpg

b. Ordo Arachnida, contohnya adalah labah-labah (Araneus) dan kemlanding (Neptilia) secara umum, semua hewan dari ordo arachnida disebut labah-labah. Semua labah-labah bersifat predator, makanannya terutama serangga. Labah-labah mempunyai kelisera yang berfungsi gigi taring. Kelisera berhubungan dengan saluran dari kelenjar racun, untuk membunuh mangsanya.

Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :

· Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)

· Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara)

· Laba-laba penjerat (di Malaysia)

· Laba-laba pemburu (di Meksiko)

· Laba-laba srigala

· Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles recluse

· Tarantula (Rhechostica hentz)

cats.jpg

a. Tarantula, b. Labah-labah, c. Labah-labah srigala, d. Labah-labah jarring kubah

c. Ordo Acarina, contohnya adalah caplak. Pada acarina, kepala-dada dan abdomennya menyatu. Di bagian mulut terdapat kapitulum, yaitu alat yang “pembawa” mulut, terletak dibagian kepala. Anggota dari ordo ini banyak yang parasit, baik pada hewan maupun pada hewan. Ada yang dapat menyebabkan kudis, yaitu yang hidup di bawah kulit; menyebabkan rasa gatal dan luka-luka mengeluarkan nanah.

Contoh yang lain adalah tungau (Dermacentor). Tungau banyak terdapat di rerumputan, seringkali menggigit kulit kita, dan menyebabkan luka, dan terasa sangat gatal.

contohnya:

· Caplak kudis (Sacroptes scabiei)

· Caplak unggas (Dermanyssus)

· Caplak sapi (Boophilus annulatus)

· Tungau (Dermacentor sp.) Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku- buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia.

gbr11.jpg

tungau2.jpg

3. Peran Arachnida bagi kehidupan manusia

Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama. Namun, hewan-hewan arachnida lebih banyak merugikan manusia, terutama hewan-hewan acarina, antara lain :

a. Sancoptes Scabei menyebabkan gatal atau kudis pada manusia

b. Psoroptes Equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda

c. Otodectes Cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing

d. Dermacentor Variabilis sebagai vector demam Rocky Mountain

Contoh kutu yang menyebabkan penyakit:

a. Boophilus Annulatus, menyebarkan protozoa penyebab demam pada ternak

b. Dermacentor, kutu kayu, penyebar demam yang disebabkan bakteri

c. Ixodes Dammini, menyebabkan penyakit Lyme yang disebabkan oleh bakteri

3. Kelas Myriapoda

System organ dalam tubuh Myriapoda :

System Organ

Keterangan

System pencernaan

Saluran pencernaannya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda berifat karnivora dengan gigi beracun pada segmen 1, sedangkan Diplopoda bersifat herbivora, pemakan sampah atau daun-daunan.

Sistem respirasi

Organ pernapasan berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di setiap ruanya.

System peredaran darah

System peredaran darahnya bersifat terbuka. Organ transportasi berupa jantung yang panjang dan terletak memanjang di bagian punggung tubuh. Pada Chilopoda terdapat sepasang ospium di tiap segmen, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang ostium di tiap segmen. Darah tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jantung, darah dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran darah).

System ekresi

Organ ekresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang bertugas mengeluarkan cairan yang mengandung unsur N.

System saraf

System sarafnya disebut system saraf tangga tali dengan alat penerima rangsang berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antenna sebagai alat peraba.

System reproduksi

Reproduksi secara seksual yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi internal). Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar.

Tubuh Myriapoda hanya terdiri atas kepala dan badan. Pada bagian kepala terdapat satu pasang mata tunggal dan alat peraba. Tubuhnya bersegmen dan tiap segmen memiliki sepasang kaki yang berbuku-buku. Kelas Myriapoda terbagi menjadi ordo Chilipoda (kelabang), dan ordo Diplopoda (kaki seribu).

Myriapoda bernafas dengan trakea yang bercabang ke tiap segmen. Ujung cabang trakea terdapat pada lubang kecil yang disebut sigma. Sigma adalah tempat masuknya udara dari luar.

a) Chilopoda

Yang mencangkup Chilipoda mencangkup berbagai macam lipan (kelabang), misalnya Scolopendridae ( kelabang yang mendiami gua di Malaysia). Panjang tubuh kelabang ini mencapai 26 cm.

  • Ciri Chilopoda antara lain, Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas
    (15-173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen)
    di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang
    kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi
    untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang
    yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan
    ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan
    binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
  • Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai
    anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
  • Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan
    lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas.
  • Habitat di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
    Kelas ini sering disebut Sentipede.

Arthopoda


Gambar. Contoh Chilapoda

Chilopoda memangsa hewan kecil dangan cara melumpuhkannya dengan gigi yang beracun. Akan tetapi, gigitan lipan tidak berbahaya bagi manusia.

b) Diplopoda

Yang termasuk Diplopoda mencakup berbagai macam lengkibang (luing), misalnya luing raksasa di hutan Asia Tenggara. Ciri –ciri nya :

· Jumlah kaki ± 3.000.

· Di setiap segmen kelihatannya terdapat dua pasang kaki, tetapi sebenarnya setiap segmen hanya memiliki sepasang kaki. Oleh karena segmen-segmen itu tersusun dua-dua secara rapat, sehingga kelihatan 4 kaki.

· Makanan hewan ini berupa sayur-mayur, vegetasi yang udah mati atau lumut.

· Dalam keadaan bahaya, Diplopoda menggulung diri seperti cakram atau seperti bola bulat.

  • Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 - 100 segmen) terdiri
    atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan
    tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu, atau
    kedua, kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
  • Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata
    tunggal.
  • Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan
    yang telah membusuk.
  • Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
  • Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.

Arthopoda
Gambar . Contoh Diplopoda, Julus Nomerensis (kaki seribu)

Peran Myriapoda pada kehidupan manusia

Myriapoda dikatakan tidak member keuntungan pad akehidupan manusia, bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu walaupun tidak membahayakan. Namun, Myriapoda ternyata mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus. Serasah ialah lapisan daun dan ranting-ranting di dasar hutan atau kebun.

Proses penghancuran serasah tidak langsung ditangani mikroorganisme, karna mikroorganisme justru menguraikan kotoran hewan-hewan seperti Myriapoda dan sebagainya.

4. Hexapoda

Hexapoda berasal dari kata hexa yang berarti enam dan podos yang berarti kaki. Anggota subfilum Hexapoda yang memiliki spesies terbanyak didunia adalah serangga (kelas Insecta)

1) Insecta

Diperkirakan oleh para ahli zoology, kelas Insecta (insekta) mempunyai jumlah lebih dari 70.000 jenis. Pada umumnya Insecta berhabitat dihampir seluruh bagian biosfer, kecuali laut. Insecta terdapat didalam tanah, diudara, di air tawar, dan pada organisme lain sebagai ektoparasit

Sesuai dengan macam-macam tipe mulutnya, makanan Insecta pun bermacam-macam, antara lain madu, darah, tumbuhan, biji-bijian muda, ataupun serasah.

a. Struktur tubuh

Tubuh Insecta beruas-ruas, terdiri atas segen kepala, dada, dan perut. Kepala Insecta terdiri atas satu segmen yang sebenarnya merupakan persatuan dari enam segmen, pada bagian kepala terdapat:

1) Sepasang mata faset(majemuk), yaitu mata yang memiliki beberapa omatidium(mata tunggal)

2) Sepasang antena

3) Tiga pasang alat mulut, yaitu rahang muka, rahang tengah, dan rahang belakang

Dada (toraks) terdiri dari tiga segmen, yaitu protoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas. Pada beberapa Insecta dibagian kakinya terdapat keranjang serbuk sari. Pada umumnya insekta mempunyai dua pasang sayap.

Bagian perut (abdomen) terdiri atas ± 11 ruas. Ruas belakang (bagian posterior) berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada beberapa Insecta betina terdapat alat untuk melepaskan telur yang disebut ovipositor, serta kantong tempat menyimpan spermatozoid yang disebut spermateka. Ukuran tubuhnya relative kecil ±0,2 mm hingga 4cm

b. Sistem organ

System organ

Keterangan

System pernafasan

Organ pernafasan berupa trakea berspirakel yang terletak dikanan-kiri pada tiap ruas. Sebagian larva bernafas dengan insang trakeal pada bagian perutnya

System pencernaan makanan

System pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus. Makanan dicerna secara mekanis dilambung otot dan secara kimiawi dilambung kelenjar

System peredaran darah

Tipe system peredaran darahnya terbuka (lakuner), tidak mempunyai pembuluh balik(vena). Darah tak mengandung Hb ( hemoglobin) sehingga tidak mengangkut O2 atau CO2, tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan. Darah berwarna kuning, hijau atau jernih

System saraf

System sarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa:

a. Mata faset

b. Antenna

c. Alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan Hemiptera) dan alat pendengar

d. Alat yang mengeluarkan sinar(kunang-kunang)

System eksresi

Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh Malpighi

Sistem reproduksi

Insekta kadang-kadang mengalami parthenogenesis maupun paedogenesis. Parthenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya pada lebah, sedangkan paedogenesis ialah pertenogenesis yang berlangsung di tubuh larva, misalnya pada Diptera. Dalam perkembangan menuju dewasa, Insecta mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang disebut metamorphosis. Fertilisasinya internal, artinya pembuahan sel telur oleh spermatozoid berlangsung didalam tubuh induk betina.

c. Klasifikasi

Ilmu yang mempelajari Insecta disebut entomologi. Insecta dibagi atas 25 ordo yang merupakan kesepakatan bersama dari para ahli entomologi.

Menurut tipe mulutnya, Insecta digolongkan menjadi empat yaitu,

a. Mulut menggigit dan mengunyah

b. Mulut menggigit dan menjilat

c. Mulut menusuk dan menghisap

d. Mulut menghisap

Dalam kehidupan Insecta dikenal adanya perubahan bentuk( metamorfosis). Menurut metamorfosisnya, Insecta dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompokseperti berikut

1. Tanpa metamorphosis

Kelompok hewan ini bentuk dan kehidupan larvanya merupakan miniature dari bentuk dan kehidupan hewan dewasa. Contoh : kutu buku (Lepisma) atau ordo Thysanura dari subkelas Apterygota

2. Metamorphosis tidak sempurna

Pada kelompok hewan ini, telur menetas menjadi larva yang mirip dengan hewan dewasanya tetapi tidak memiliki sayap serta struktur reproduksinya. Larva akan mengalami beberapa kali ganti kulit sebelum menjadi dewasa. Contohnya pada belalang

3. Metamorphosis sempurna

Kelompok hewan ini mengalami 4 tahap dalam siklus hidupnya, yaitu telur, larva, pupa dan imago( hewan dewasa). Larvanya tidak mirip dengan hewan dewasanya, misalnya larva berupa ulat bulu berbeda dengan hewan dewasa berupa kupu-kupu. Pada tahap pupa, hewan akan membentuk kepompong untuk melindungi dirinnya selama pembentukan tubuh dewasa. Hewan dewasa memiliki struktur reproduksi dan sayap

Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, insecta diklasifikasikan sebagai berikut:

Apterygota

Hewan mudanya (nimfa) mengalami metamorphosis singkat atau tidak sama sekali. Nimfa terlihat mirip dengan dewasanya. Kulitnya tipis sehingga terlihat tembus pandang.

Exopterygota

Insecta yang termasukExopterygota, metamorfosisnya tidak sempurna dan mengalami ekdisis (pergantian kulit). Sayapnya mula-mula merupakan tonjolan luar dinding tubuh yang kemudian bertambah lebar.

Endopterygota

Insecta yang termasuk Endopterygota, metamorfosisnya sempurna. Sayap mulai tampak pada fase pupa(kepompong) dan menjadi sempurna pada tingkat dewasa.

1) Thysanura

Anggota Apterygota ini dianggap serangga yang paling primitive. Batas antara kepala, dada, dan perutnya tidak jelas. Thysanura muda maupun tua mempunyai struktur sama, tumbuh semakin besar dengan lambat dan selama masa hidupnya selalu berganti kulit (ekdisis).

Dilihat dari bentuk mulutnya (tipe menggigit), mata, dan oviposteriornya, Thysanura merupakan leluhur serangga bersayap. Beberapa hewan ini menghasilkan enzim selulase yang dapat mencerna selulosa menjadi gula sederhana. Contohnya Lepisma (kutu buku) yang hidup dalam buku atau pakaian yang dikanji dan lama tak dibuka

2) Isoptera

Hewan ini memiliki dua pasang sayap asli yang tipis dan berukuran sama. Contohnya adalah rayap (laron) dan capung.

Rayap hidup berkoloni membentuk masyarakat sehingga dengan seekor ratu yang tugas utamanya bertelur sepanjang hidupnya (±50tahun). Dalam koloni rayap juga terdapat rayap pekerja dan rayap tentara. Ratu berasal dari rayap betina yang melepaskan sayap setelah dibuahi oleh rayap jantan sebagai raja yang menemaninya. Rayap pekerja mempunyai mandibula normal. Rayap tentara mempunyai mandibula yang berkembang lebih besar.

Macam-macam kasta rayap:

Beberapa rayap memakan biji-bijian, jamur dan dedaunan, walaupun makanan pokok rayap adalah kayu. Proses pencernaan pada rayap dibantu oleh Protozoa yang tinggal dalam ususnya. Protozoa inilah yang menyebabkan rayap dapat mencerna kayu.

Rayap hidup didalam kayu kering, di ruang bawat tanah atau dalam bangunan labirin yang dibuat dari tanah dengan campuran kotoran dan suatu zat yang disekresikannya.

3) Hemiptera

Tipe mulut Hemiptera adalah menusuk dan menghisap. Hewan ini bersayap dua pasang atau tidak bersayap. Beberapa jenis dalam kelompok hewan ini memiliki kemampuan menghasilkan bunyi, misalnya tonggeret. Anggota Hemiptera dibedakan dari insecta lain karena baik dewasa maupun nimfanya memiliki proboscis untuk menghisap sari bunga. Sebagian spesies bersifat predator dan sebagian lain menghisap darah mamalia.

Wereng, kutu daun, serangga sisik, lalat putih dan kutu kepala termasuk Hemiptera. Kebanyakan hewan ini menjadi hama tumbuhan karena memasukkan bahan kimia yang meracuni tumbuhan, selain itu juga menularkan penyakit virus tumbuhan. Walang sangit yang juga termasuk Hemiptera merupakan hama padi yang menghisap cairan butir padi yang masihmuda.

kutudaun.jpglalat putih.jpgkutu kepala.jpg

Kutu daun Lalat Putih Kutu kepala

4) Orthoptera

Orthoptera (serangga bersayap lurus) bersayap dua pasang. Sayap depan lebih tebal, lebih sempit dan lebih kuat daripada sayap belakangnya. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih besar dan kuat. Hewan ini mengerik dengan menggesekan tungkai belakangnya pada ujung kotak sayap depan. Hewan ini mengerik untuk menarik betina atau mengusir saingannya. Betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk menggali tanah. Contoh Orthoptera antara lain belalang daun(Phasmida sp), belalang ranting(Bactrocodema aculiferum), belalang sembah(Tenodera aridifolia), kecoak, gangsir dan jangkrik.

Kecoa termasuk ke dalam ordo Dictyoptera. Beberapa contoh Dictyoptera antala lain Ectobius, Blatta orientalis, Blatta germanica, dan jenis Periplaneta Americana yang terkenalsebagai hama domestic. Kecoak betina mempunyai ooteka (pundi-pundi telur) yang tampak mencuat dari balik perutnya. Pada Blatta, sayap hewan betina mereduksi.

belalang daun.jpgbelalang ranting.jpg

Belalang daun Belalang ranting

belalang sembah.jpggangsir.jpg

Belalang sembah Gangsir

Ectobius_lapponicus_a1.jpgblatta.jpg

Ectobius Blatta

5) Lepidoptera

Lepidoptera( serangga bersayap sisik) bersayap dua pasang dan tertutup sisik yang membentuk pola warna. Mulut larvanya mempunnyai alat pengunyah. Pada hewan dewasa, mulut penghisapnya pangjang dan berongga untuk menghisap madu dari berjenis-jenis tumbuhan. Lepidoptera mencakup kupu-kupu dan ngengat. Lepidoptera meliputi ±150.000 jenis, sepuluh persen diantaranya adalah kupu-kupu. Contohnnya antara lain kupu raja ungu(Sasakia charonda) dan kupu jeruk sayap panjang( Papilio machoon) yang banyak dikenal di Eropa dan Asia. Kupu-kupu yang dapat membentuk kepompong sebagai bahan sutera ialah Bombyx mori.

Semua kupu tersebut bersifat diurnal, artinya mencari makan pada siang hari. Sebaliknya, sebagian besar ngengat bersifat nocturnal(mencari makan pada malam hari), misalnya ngengat atlas(Attacus atlas)

6) Siphonaptera

Siphonaptera( serangga jenis kutu) tidak bersayap. Tubuh berbentuk pipih lateral yaitu jarak tubuh dari kiri ke kanan kecil sekali dibandingkan jarak dari sisi

ventral ke dorsalnya. Hidup sebagai parasit pada hewan. Berkaki pendek, namun kuat untik meloncat, sehingga sesuai untuk melekat pada burung ataupun hewan inangnya. Mulut bertipe menusuk dan menghisap. Memiliki mata tunggal(oselus).

Didunia ini terdapat ±1.100 jenis Siphonaptera. Contohnya Clenocephalus felis(pinjal kucing) dan Xenopsylla cheopsis(pinjal tikus). Ukurtan pinjal sekital 2 mm, kulitnya keras sekali dan licin sehingga memudahkan merayap ke seluruh bulu inangnya sambil menghisap darah. Pinjal tikus terkenal sebagai wabah penyakt pes.

7) Diptera

Diptera meliputi 80.000 jenis termasuk nyamuk dan lalat.hewan ini bersayap dua pasang. Sayap belakang mengalami penyusutan menjadi alat indra khusus untuk keseimbangan tubuh yang disebut halter . halter inilah yang memegang peranan penting sehingga hewan dipteral memiliki kegesitan tinggi serta dapat berkopulasi sambil terbang sehingga memperkecil bahaya dimangsa oleh musuh-musuhnya.

Pada Diptera, tipe mulutnya ada dua, yaitu menghisap saja, atau menusuk dan menghisap. Larva hewan ini hidup didekat permukaan air dan bernafas dengan spirakel yang terletak di ekornya. Spirakel adalah lubang disisi-sisi dada dan segmen perut yang berhubung dengan system trakea.

Berbagai jenis Diptera:

a. Lalat buah(Drosophila melanogaster)

Terkenal sebagai hama buah-buahan sebab telur Drosophila dimasukkan kedalam buah-buahan dipohon oleh induknya melalui alat reproduksi(semacam jarum suntik) dibagian belakang abdomen yang disebut ovipositor. Drosophila melanogaster juga dikenal sebagai specimen dibidang genetika karena mempunyai kromosom yang berukuran relative besar.

Lalat Buah

b. Nyamuk Aedes albopictus

Spesies ini merupakan vector penyakit chikungunya(lumpuh beberapa hari) yang disebabkan oleh virus Togarindane chikungunya.

c. Lalat tsetse (Glossina palpalis) merupakan vector penyakit tidur di Afrika

d. Lalat hijau ( Lucilia caesar) pemakan nectar dan benda busuk

e. Lalat rumah( Musca domestica) pemakan benda busuk dengan lidah penghisapnya

f. Nyamuk Anopheles merupakan vector penyakit malaria. Larva nyamuk ini sama rata dengan permukaan air, jika hinggap menungging

g. Nyamuk Aedes aegypti merupakan vector penyakit demam kuning/demam berdarah. Larvanya berkedudukan tegak di permukaan air.

h. Nyamuk Culex, larva nyamuk ini tegak lurus terhadap permukaan air, jika hinggap tidak menungging.

8) Coleoptera

Coleoptera (serangga bersayap perisai) bersayap dua pasang. Sayap depan tebal, permukaannya halus serta mengandung zat tanduk, disebut elitra. Sayap belakang tipis berupa selaput. Bila sedang hinggap, sayap selaput terlipat dibawah perisai sayap elytra. Serangga ini memiliki tipe mulut pengunyah dan makanannya berupa tumbuhan hijau, jamur, serangga lain, dan bahan busuk.

Meski Coleoptera merupakan Insecta yang terbesar jumlah jenisnya(±25.000), sedikit sekali yang hidup sebagai parasit.

Contoh Coleoptera antara lain:

a. Kunang-kunang (Pteroptyx malaccae), kunang-kunang jantan bagian perutnya bercahaya dalam masa pertumbuhan(berposporilasi)

b. Kumbang rusa( Lucanus cervus)

c. Kumbang metalik (Chrysochroa fulminans)

d. Kumbang tanduk ( Chalcosoma atlas)

e. Kepik beras( Calandra oryzae)

f. Kepik emas( Coccinella sp)

g. Kumbang kelapa(Oryctes rhinoceros)

9) Hymenoptera

Hymenoptera (serangga bersayap selaput) bersayap dua pasang, sayap belakang lebih tipis dan lebih kecil daripada sayap depan. Bagian posterior abdomen hewan betina dilengkapi dengan oviposterior atau dengan sengat yang merupakan modifikasi darin oviposterior. Serangga ini hidup berkoloni dan mempunyai seekor ratu. Beberapa Hymenoptera dapat berkomunikasi diantara sesamanya. Hewan ini mempunyai alat indra yang lebih berkembang daripada serangga lainnya. Beberapa Hymenoptera mempunyai ligula (lidah ) panjang dan lentur. Rambut-rambut pada ligula berfungsi sebagai peraba, perasa, maupun pengmpul nectar.

Contoh Hymenoptera antara lain:

a. Lebah madu (Apis indica) biasa dipelihara manusia

b. Lebah madu (Apis dorsata) hidup dilubang kayu

c. Lebah gunung(Apis melifera) lebah madu terbesar

d. Semut rangrang( Oecophylla smaragdina)

Lebah dan semut mempunyai sifat polimorfisme , yaitu adanya beberapa bentuk tubuh khusus sesuai dengan tugas yang diemban dalam suatu kehidupan social masyarakat.

Pembagian tugas dalam masyarakat Hymenoptera adalah sebagai berikut:

a. Ratu adalah hewan betina fertile yang tugasnya bertelur

b. Raja adalah hewan jantan yang tetrjadi karena parthenogenesis dan bertugas untuk mengawini ratu. Setelah kawin, lebah jantan diusir keluar dari sarang dan segera mati. Sementara itu ratu telah menyimpan spermatozoid didalam spermateka.

c. Pekerja adalah betina mandul yang berasal dari telur yang dibuahi. Pekerja berperan antara lain dalam menyediakan makanan(missal serbuk sari, madu) member makan larva ratu(calon ratu), membuat sarang dan membersihkan sarang. Larva lebah disebut tempayak

Jika dua semut bertemu, mereka saling menepuk antenna. Ketika yang satu meneteskan cairan, yang lain memakannya dan memberikan sereres pula sebagai imbala. Beberapa semut tertentu memelihara kutudaun untuk mendapatkan cairan manis. Sebagai gantinya, kutu daun mendapatkan perlindungan dari ancaman musuhnya.

10) Neuroptera

Neuroptera(serangga bersayap jala) biasanya membuat perangkap atau liang berbentuk kerucut dengan kedalaman ±1,5 hingga 2,5 cm di permukaan tanah.

Pada masa pupa, hewan ini tinggal didalam kepompong liat didalam pasir. Hewan dewasa bersayap dua pasang, tipis dan banyak urat yang membentuk gambaran mata jarring serupa dengan capung. Contohnya adalah Myrmeleon frontalis ( undur-undur) dan Hagenomyia micans.

Peranan Insecta bagi kehidupan manusia

Beberapa Insecta bersifat menguntungkan, antara lain :

1. Untuk dimakan , misalnya laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) serangga ini dapat diperoleh secara musiman

2. Untuk obat-obatan tradisional, misalnya madu (Apis dorsata, Apis indica, Apis melifera)

3. Untuk bahan pakaian sutera, misalnya Bombyx mori

4. Membantu proses penyerbukan berbagai macam tumbuhan(kupu-kupu, kumbang, dan lebah)

5. Dibidang ekologi, Insecta merupakan bagian dari rantai makanan yang sangat penting dari berbagai konsumen

6. Berbagai Insecta tanah berperan dalam penggemburan tanah

Berbagai Insecta bersifat merugikan antara lain:

1. Sebagai penular berbagai macam bibit penyakit, seperti tifus, kolera, dan disentri yang disebabkan oleh lalat dan kecoak

2. Hama putih pada berbagai jenis tanaman, misalnya oleh Pseudococcus cintri, Aspidiotus perniciosus

Pseudococcus cintri Aspidiotus perniciosus

1. Parasit pada manusia(menghisap darah), misalnya nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk

2. Hama padi, misalnya wereng dan walang sangit

Wala Sangit Wereng

3. Merusak tanaman budidaya misalnya belalang, kumbang kelapa, dan berjenis-jenis ulat

4. Merusak bahan makanan yang disimpan(tepung, kedelai) oleh berbagai koleoptera , misalnya kepik

Kepik

0 komentar:

Posting Komentar